CARI Infonet

 Forgot password?
 Register

ADVERTISEMENT

View: 23824|Reply: 107

Indonesia: Friend or Foe?

[Copy link]
Post time 26-5-2011 07:51 PM | Show all posts |Read mode
Post Last Edit by wartakita at 26-5-2011 19:55

Can we discuss this rationally? ... Oke ...

This is a simple question ... but .. this is still difficult to answer it rationally ... especially for Malaysians because of the stereotype of Indonesians as perceived by the Malaysian is 'Indonesians are untrustworthy'. There was never be a genuine sincerity when dealing with Malaysian. For the majority of Malaysians .. Indonesian are just ungrateful 'pembantu or pendatang haram' and that so called 'konfrontasi'.... As for Malaysians, many are agitated by the fact that many Indonesians are among those involved in crimes in their country. Many also openly address Indonesians as 'Indons' (also in this forum), which is not exactly respectful. This is unfathomable, since many of these are probably among the same people who enjoy Indonesian sinetron and pop songs on Malaysian TV and airwaves.

Malaysian is also still viewing the rise of Indonesia with a two-sided coin of wisdom as a hope and a threat.  The hope is that Malaysian companies can gain access to one-fifth of the world market, whereas the threat is that Indonesia may seize its domestic market and extremely - its territorials (Sabah and Sarawak) ..

For Indonesians, the issues boil down to common stories of Malaysia's maltreatment of Indonesian migrant workers, inhumane actions by the volunteer group RELA in their crackdown on illegal immigrants, cultural copyrights and territorial disputes, to name a few things. Meanwhile, on the Indonesian side, more and more university students and highly skilled workers -- not just construction workers, nannies and housekeepers -- make their way to Malaysia each year.

This means, while bilateral relations are becoming more fruitful, tensions still exist, and if not tended, just might turn existing success stories into failure ... This is still acceptable because both countries have different national interest. Malaysia and Indonesia will be friend if their national interest is similar .... but, Malaysians have to know that Malaysia and Indonesia is not 'Saudara Serumpun' because there is no justification that we are 'serumpun' ...Malaysians' culture is similar only to one of Indonesia's biggest islands, Sumatera and may be part of Kalimantan island; but it is not similar to the whole culture of Indonesia's islands even not majority of that islands. We can say two nations are "similar culture or serumpun" if the two nations have the same and or similar culture in the big part of each the two people. The cultures of Indonesia include not only Sumatra and Kalimantan but also Java, Sulawesi, Nusa Tenggara, Bali and other small islands .... Not all Indonesians are Malay race or Austronesian and Nusantara is not similar with Malay Archipelago ...

Better relation between Indonesia-Malaysia would be likely build by respecting both side culture and always remember that we are still neighbour.  Finally ... I want to say that Indonesia and Malaysia are close friends, but the closer you get to someone, the better chance of frictions to happen. Your best friend is your worst enemy ... but we have to remeber that both are the founder and member of ASEAN, right?  ....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 26-5-2011 08:00 PM | Show all posts
*gelar tiker... nonton bharatayuda...
Reply

Use magic Report

Post time 26-5-2011 09:31 PM | Show all posts
TT semar mesem lagi nyamar jadi orang mesia...
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 26-5-2011 10:01 PM | Show all posts
TT semar mesem lagi nyamar jadi orang mesia...

eltoro Post at 26-5-2011 21:31



Who is semar mesem? Is he/she 'unacceptable' in this forum? ...
Reply

Use magic Report

Post time 26-5-2011 10:22 PM | Show all posts
Post Last Edit by wongedandotcom2 at 26-5-2011 22:26
TT semar mesem lagi nyamar jadi orang mesia...
eltoro Post at 26-5-2011 21:31


kalo kalashnikove kemane ya ntuh orang?

tunggu aja... bentar lagi d'zek, gede-bab,etc pasti kemari...  
Reply

Use magic Report

Post time 26-5-2011 11:37 PM | Show all posts
Who is semar mesem? Is he/she 'unacceptable' in this forum? ...
wartakita Post at 26-5-2011 22:01


good acting semar...
Reply

Use magic Report

Follow Us
Post time 27-5-2011 09:33 AM | Show all posts
kalo kalashnikove kemane ya ntuh orang?

tunggu aja... bentar lagi d'zek, gede-bab,etc p ...
wongedandotcom2 Post at 26-5-2011 22:22



ini porem kami apa salah kemari cuk???
loe liat aja avatar gue...pasti loe sadarkan
Reply

Use magic Report

Post time 27-5-2011 09:34 AM | Show all posts
good acting semar...
eltoro Post at 26-5-2011 23:37


ko pun apa korangnya toro.....
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 27-5-2011 03:57 PM | Show all posts
Q : indon = friend or foe?

A : indon = fools
Reply

Use magic Report

Post time 27-5-2011 11:19 PM | Show all posts
i see indonesia as a competitor..it is not strong enough to be a foe....no benefit to them and us
Reply

Use magic Report

Post time 28-5-2011 01:43 AM | Show all posts
kenapa indonesia paranoid sangat?adakah dorang merasakan dorang adalah ancaman kepada SEA? just wondering kenapa persoalan xlgok cmni boleh timbul?
Reply

Use magic Report

Post time 28-5-2011 04:45 PM | Show all posts
Paranoid...kenapa tak paranoid; dulu cuba ganyang Mesia, invade mesia, lepas tu block negara lain dari masuk organisasi antarabangsa, tuduh mesia proxy kolonial....

tapi tengok diri mereka sebenar, invade Timor Leste, lepas tu paksa Papua masuk Indon....last2 kena belasah melalui ekonomi terlpas Timor Leste, sekarang gabra sebab kena pressure pelbagai kuasa supaya liberalisasikan negara dlm pelbagai sektor....hancur

Mana tak paraonoid....
Reply

Use magic Report

Post time 30-5-2011 06:30 PM | Show all posts
Obviously they're paranoid ... but only a few of them. There are more level headed people & rational Indonesians out there. You have to admit though, the level of stupidity, arse-wipes jerks of these significant few that tarnished Indonesians as a whole.

What can you expect from a nation that once the Big Brother of SEA devolved into a Sick Man of SEA (alongside Philippines) & recently risen back to become modestly Angry Man of SEA.

We are cool with it ... as if we really care ... duhhhh
Reply

Use magic Report

 Author| Post time 31-5-2011 10:50 AM | Show all posts
Paranoid...kenapa tak paranoid; dulu cuba ganyang Mesia, invade mesia, lepas tu block negara lain da ...
RainbowSix Post at 28-5-2011 16:45


I got this from Indon's forum ...... But, honestly, they still think that Malaysia is the potential enemy for them  ...


Menyikapi Tantangan Teluk Sepanggar
                       

Entah karena ingin pamer atau karena merasa sudah kuat dalam pertahanan angkatan lautnya terutama dalam pengoperasian kapal selam, Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi “sengaja” mengumumkan kepada pers di Hotel Shangri-La Jakarta tanggal 20 Mei 2011 bahwa 2 kapal selam Scorpene Malaysia sudah siap operasi beserta pangkalannya di Teluk Sepanggar Kinabalu Sabah. Kehadiran Zahid Hamidi di Jakarta adalah dalam rangka pertemuan para Menhan ASEAN.

Malaysia telah membangun tiga pangkalan besar yang berbasis di Sabah yaitu Teluk Sepanggar, Sandakan dan Tawao.  Khusus Teluk Sepanggar dijadikan pangkalan induk untuk mengawasi perairan di sekitarnya termasuk Ambalat dan didalamnya juga menjadi basis untuk pangkalan 2 kapal selamnya.  Sepanjang sejarah negaranya baru tahun 2010 negara ini memiliki 2 kapal selam.  Boleh jadi ingin pamer pada rumah jirannya bahwa dia sudah punya  mainan baru sekalian berpesan bahwa dia tidak bisa dianggap remeh lagi.

Penempatan pangkalan kapal selam di Sabah termasuk mengumumkannya di ibukota negara yang sedang bersengketa Ambalat dengan negaranya, menyiratkan makna bahwa Malaysia sedang mempersiapkan konflik terbuka dengan jirannya Indonesia.  Namun disinilah letak ketidakpintaran seorang Menhan yang katanya masih asli Yogya itu.  Statemen dia justru memberikan stamina baru bagi hankam dan militer Indonesia untuk menjalankan perintah konstitusi: Anda jual kami beli.  Dia lupa semakin banyak dia memberikan pernyataan terbuka semakin memberikan adrenalin tempur bagi Kemhan dan TNI untuk melayani tantangan itu.

Ketidakpintarah Menhan Malaysia yang memberikan pernyataan obral itu semakin menjelaskan kepada kita bahwa ada sebuah tetangga yang memang hobbynya selalu pamer.  Semua jenis alutsista dan jumlahnya dipublikasikan terang benderang melalui release resmi, padahal seharusnya terutama jumlah dan lokasi arsenal tidak untuk konsumsi publik alias tak perlu diumbar telanjang.  Bandingkan dengan Singapura, tak perlu umbar pernyataan, biarkan publik luar tahu dengan sendirinya tanpa harus membantah atau mengiyakan.  Diam tapi mengesankan tidak untuk menantang namun jangan pandang remeh.

TNI tidak berpangku tangan menghadapi manuver Malaysia.  Pangkalan AL dan AU di Tarakan yang paling dekat dengan Ambalat sudah ditingkatkan kapabliltasnya.  Lanud Tarakan sudah disiapkan untuk rumah inap bagi 6 F16 dan 4 Super Tucano.  Berau atau Tanjung Redeb disiapkan untuk pangkalan 1 skuadron helikopter tempur.  Sangatta bahkan disiapkan sebagai pangkalan induk dan aju TNI, mampu menampung 100.000 pasukan TNI untuk berjibaku menghadapi pasukan Malaysia. Manado, Palu, Gorontalo, Makassar dan Balikpapan disiapkan sebagai pangkalan pendukung. Bahkan di Gorontalo sudah tersedia 1 brigade pasukan Kostrad yang ready for war. Arsenal-arsenal baru sudah, sedang dan akan berdatangan lebih deras lagi.

Matra laut dengan KCR, PKR, Kapal Selam beserta rudal dan torpedonya, Heli tempur AKS (anti kapal selam) dan AKP (anti kapal permukaan).  Persenjataan Marinir berupa BTR-90, BMP3F, RM Grad, Rudal QW3, Howitzer, Roket sudah mengisi arsenal kesatrian.  Matra udara dengan Sukhoi, F16, F5E, Hawk, T-50, Super Tucano, rudal jarak sedang surface to air.  Matra darat dengan pembentukan Kodam baru di Kalbar, pembentukan batalyon-batalyon baru, rematerialisasi alutsista armed dan kavaleri, produksi masal roket Rhan, penempatan rudal strategis Lapan-Pindad, memperbesar skuadron Penerbad, pembentukan divisi lintas udara Kostrad dan lain-lain.

Khusus untuk kapal selam, TNI AL mempersiapkan 5 kapal selam baru untuk menambah 2 kapal selam kelas Cakra yang ada saat ini.  KRI Nanggala yang dioverhaul di Korsel diperkirakan selesai akhir Juli 2011.  Dalam renstra TNI target kapal selam yang harus dipunyai  angkatan laut kita berkisar 14-16 unit dari berbagai tipe.  Untuk saat ini memang baru tersedia 2 kapal selam namun pengalaman mengoperasikan kapal selam sampai 12 biji di masa lalu merupakan prestasi tersendiri yang memberikan semangat tempur bernyali tinggi, tabah sampai akhir.

Dalam kondisi terburuk jika Malaysia mau buka front atau mengganggu status quo Ambalat, armada TNI AL tidak akan tinggal diam dan akan membuka 3 front sekaligus yaitu Ambalat, Natuna dan Penang, sementara TNI AD membuka front Sarawak sebagai pre emptive strike.  Di Sumatera Utara dan Aceh sudah disiapkan 1 brigade Marinir yang siap didaratkan di Penang dalam serangan amphibi. Penang harus “diganggu” untuk memecah konsentrasi pasukan Malaysia. Natuna dipersiapkan untuk memblokade logistik militer ke Malaysia Timur dan ini tugasnya Armada Barat TNI yang berkekuatan 56 KRI.  Sementara satuan kapal cepat rudal berkekuatan 18 KRI akan bermanuver di selat Malaka bersama pendaratan Marinir di Penang. Ambalat sendiri akan dipertahankan oleh Armada Timur yang berkekuatan  72 KRI.  Marinir akan didaratkan di Sebatik danTawao bersama penerjunan PPRC yang lain.

Konflik terbuka bisa saja terjadi setiap saat namun dalam dua sampai tiga tahun kedepan diperkirakan tidak akan terjadi, kalaupun terjadi hanya berskala kecil.  Jika konflik terjadi setelah tahun 2014 dipastikan TNI akan memiliki keunggulan di segala matra.  TNI AU sudah punya 2 skuadron Sukhoi, 3 Skuadron F16, 1 Skuadron T-50, 2 Skuadron Hawk 200, 1 Skuadron Super Tucano, 1 Skuadron F5E dan arsenal pendukung lainnya termasuk rudal jarak sedang, pesawat intai strategis dan pesawat angkut.  TNI AL sudah punya minimal 5 kapal selam, 15 Fregat, 25 Korvet, 100 KCR, 6 LPD, 2 LHD dan 30an kapal pendukung.  TNI AD sudah menggelar rudal strategis Lapan-Pindad, Heli tempur Mi35, Mi17, Bell 412EP, Tank IFV, Tank Scorpion / Stormer, AMX 13, Panser Canon, Howitzer, Rudal anti tank, Roket,  Batalyon Infantri Mekanis, Batalyon Rudal dan lain-lain.

Tantangan Teluk Sepanggar dijawab dengan persiapan melayani tantangan tempur.  TNI sudah dan sedang mempersiapkan itu.  Pemerintah pun sejak tahun 2010 mengucurkan anggaran beli alutsista dalam jumlah besar termasuk menghidupkan kembali industri hankam strategis dalam negeri.  Seluruh galangan kapal dalam negeri dioptimalkan untuk membangun puluhan kapal perang. PT PAL sudah bekerjasama membuat PKR dan mempersiapkan kerjasama buat kapal selam baru.  Pindad memproduksi masal Panser Anoa dan Canon sementara PT DI kerjasama pembuatan peswat tempur KFX dengan Korsel.

Source: Jagvana/Kompasiana/30 Mei 2001
Reply

Use magic Report

Post time 31-5-2011 02:28 PM | Show all posts
Depa hanya akan tak tersentap klu kita tak buat base di mana2 bumi kita dan tak beli aset2 pertahanan...itu tanda tak mau perang dan tak tunjuk terer, tak menjual agar depa tak bisa beli....kesian...
Reply

Use magic Report

Post time 31-5-2011 04:43 PM | Show all posts
aik bukan depa percaya ks kita x leh nyelam ka.....? kapal selam x boleh nyelam pun takut ka.............
Reply

Use magic Report


ADVERTISEMENT


Post time 31-5-2011 05:17 PM | Show all posts
Untuk saat ini memang baru tersedia 2 kapal selam namun pengalaman mengoperasikan kapal selam sampai 12 biji di masa lalu


ni betul ke?
Reply

Use magic Report

Post time 31-5-2011 08:33 PM | Show all posts
Post Last Edit by BotakChinPeng at 31-5-2011 20:34

As long as we are feared by our weakling neighbours such as indonesia & singapore , it doesnt matter if they are friend or foe.
Reply

Use magic Report

Post time 31-5-2011 10:28 PM | Show all posts
Post Last Edit by RainbowSix at 31-5-2011 22:29

Reply 14# wartakita


    Kenapa mereka mcm tu? Cuba lihat ketua mereka....bekas jeneral. Bila bekas jeneral jadi ketua, idiosynchratic....ikut pengalaman dan ilmu ketua ajelah....mesti melihat semua negara dari sudut ancaman, keselamatan dan perbatasan....hanya lihat Indon aje sebagai mangsa dari negara2 lain..perspektif ketenteraan aje, sebab ketua dia bekan jenderal....

Kedua, itu menunjukan mereka masih melihat mesia sebagai sebuah negara mereka. Ini tak habis2 sejarah konfrontasi berulang. Ko tengok saiz kita dgn depa cukuplah, gelak aje siapa yg sebenarnya ancaman dan siapa mangsa. Cuba lihat kes-kes lanun, semua berlindung dlm perairan Indon, entah sebahagian tu dari pegawai AL mereka kot....

Last sekali, aku lihat pandangan mereka ni mungkin hanya dengki apabila lihat kita berjaya. Tapi depa lupa, kita berjaya bukan sewenang-wenangnya...banyak perubahan budaya dan minda masyarakat dan sikap diri rakyat yg hendak membangunkan negara. Bukan kita nak takluk Indon, buang beras aje...Bila kita maju, depa tuduh kita mengambil budaya mereka, lagu Rasa Sayang lah, tarian lah, tapi mereka dah lupa, kita tinggal sebelahan, takkan budaya tradisi kita berbeza sgt, cuma yg ketara adalah budaya utk maju, menambah ilmu dan membangunkan negara kita.
Reply

Use magic Report

Post time 31-5-2011 10:31 PM | Show all posts
Reply 18# BotakChinPeng


    Fear is not respect. I would prefer respect over all else.
Reply

Use magic Report

You have to log in before you can reply Login | Register

Points Rules

 

ADVERTISEMENT



 

ADVERTISEMENT


 


ADVERTISEMENT
Follow Us

ADVERTISEMENT


Mobile|Archiver|Mobile*default|About Us|CARI Infonet

25-4-2024 06:07 PM GMT+8 , Processed in 0.924168 second(s), 46 queries .

Powered by Discuz! X3.4

Copyright © 2001-2021, Tencent Cloud.

Quick Reply To Top Return to the list