relau Publish time 3-9-2015 09:51 PM

Status Wanita di Buddhisme – Kontribusi besar Sang Buddha membela hak Wanita


Pada suatu ketika Ratu Mallika melahirkan anak perempuan. Sang Raja tidak gembira dengan berita tersebut. Pada zaman India kuno, seperti yang masih terjadi pada saat ini, seorang anak perempuan tidak menambah kebahagiaan sebuah keluarga kerana beberapa alasan, misalnya, masalah penyediaan mas kawin pada saat pernikahan. Sang Buddha, tidak seperti guru agama-agama lain, memberikan penghargaan yang begitu besar kepada wanita dan menyebutkan ciri-ciri utama yang menghiasi seorang wanita dengan kata-kata sebagai berikut:

“Beberapa wanita memang lebih baik (daripada laki-laki).
Besarkan dia, Oh Penguasa Manusia.
Ada wanita yang bijaksana, berbudi luhur, yang menganggap
ibu mertua sebagai dewi, dan yang suci.
Untuk isteri yang mulia seperti itu mungkin akan lahir anak yang gagah berani, seorang penguasa
alam, yang akan memerintah sebuah Kerajaan.”

Beberapa wanita bahkan lebih baik daripada pria. Selama masa Buddha kita, tidak ada guru agama yang berani untuk memberikan ucapan berani dan yang mulia seperti itu, terutama di India, di mana martabat perempuan tidak dihargai (Pada waktu itu). Oleh karena itu juga Sang Buddha menaikkan status perempuan yang tertindas dan tidak hanya menyedarkan bahwa begitu pentingnya mereka didalam masyarakat, tetapi juga mendirikan persamuhan (Organisasi) religius pertama di dunia (Sangha Bhikkhuni) untuk perempuan dengan aturan dan peraturan.

Sang Buddha tidak meremehkan wanita, tetapi hanya menganggap mereka lemah sesuai kodrat. Beliau juga mengatakan baik laki-laki maupun perempuan dapat melaksanakan ajarannya. Jenis kelamin bukanlah halangan seseorang untuk mencapai kesucian.

Sephiroth Publish time 17-9-2015 11:11 AM

by relau

Selama masa Buddha kita, tidak ada guru agama yang berani untuk memberikan ucapan berani dan yang mulia seperti itu, terutama di India, di mana martabat perempuan tidak dihargai (Pada waktu itu). Oleh karena itu juga Sang Buddha menaikkan status perempuan yang tertindas ...

Is that so? OK, I will provide FOUR names of women Sages from Hinduism from about the same (Vedic) period which was 1500 - 1200 BC. The names are Ghosha, Lopamudra, Sulabha Maitreyi and Gargi.

Source : http://hinduism.about.com/od/history/a/ghosha_lopamudra_maitreyi_gargi.htm

These four are just some of many other women Sages who had achieved Moksha due to their Spiritual practice. Can you show TWO Buddhist female monks who had achieved similar status in Buddhism?

Sephiroth Publish time 18-9-2015 07:56 AM

Still waiting for that example of Buddhist woman monks.
Pages: [1]
View full version: Status Wanita di Buddhisme – Kontribusi besar Sang Buddha membela hak Wanita


ADVERTISEMENT