relau Publish time 1-9-2015 09:19 PM

7 Keunggulan Ajaran Buddha

7 Keunggulan Ajaran Buddha

Buddha diagungkan bukan kerana kekayaan, keindahan, atau lainnya. Beliau diagungkan kerana kebaikan, kebijaksanaan, dan pencerahanNya. Inilah alasan mengapa kita, seorang Buddhis, menganggap ajaran Buddha sebagai jalan hidup tertinggi.

Sebab-sebab keunggulan yang menumbuhkan kekaguman kita terhadap ajaran Buddha?

1. AJARAN BUDDHA TIDAK MEMBEDAKAN KELAS / KASTA

Buddha mengajarkan bahawa manusia menjadi baik atau jahat bukan kerana kasta atau status sosial, bukan disebabkan kepercayaan atau menganut suatu kepercayaan. Seseorang itudigolongkan sebagai baik atau jahat kerana perbuatannya. Dengan berbuat jahat, seseorang menjadi jahat, dan dengan berbuat baik, seseorang menjadi baik. Setiap orang, tidak kira samada dia seorang raja, orang miskin atau pun orang kaya, akhirnya akan masuk surga atau neraka, atau mencapai Nibbana, dan hal itu bukan kerana kelas atau pun kepercayaannya.

2. AJARAN BUDDHA MENGAJARKAN BELAS KASIH YANG UNIVERSAL

Buddha mengajarkan kita untuk memancarkan kasih sayang kepada semua makhluk tanpa memilih. Terhadap manusia, janganlah membedakan bangsa. Terhadap haiwan, janganlah membedakan jenisnya. kASIH SAYANG harus dipancarkan kepada semua haiwan termasuk yang terkecil seperti serangga.

3. DALAM AJARAN BUDDHA, TIDAK SEORANG PUN DIPERINTAHKAN UNTUK PERCAYA

Sang Buddha tidak pernah memaksa seseorang untuk mempercayai ajaranNya. Semua adalah pilihan sendiri, tergantung pada hasil kajian individu masing-masing . Buddha bahkan menyarankan, “Jangan percaya apa yang Kukatakan kepadamu sampai kamu mengkaji dengan kebijaksanaanmu sendiri secara cermat dan teliti apa yang Kukatakan.” Ajaran Buddha tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dan kritik-kritik terhadap ajaranNya. Jelaslah bagi kita bahwa ajaran Buddha memberikan kemerdekaan atau kebebasan berfiikir.

4. AGAMA BUDDHA MENGAJARKAN DIRI SENDIRI SEBAGAI PELINDUNG

Buddha bersabda, “Jadikanlah dirimu pelindung bagi dirimu sendiri. Siapa lagi yang menjadi pelindungmu? Bagi orang yang telah berlatih dengan sempurna, maka dia telah mencapai perlindungan terbaik.”

Ini jika dibandingkan dengan pepatah bahasa Inggris, “God helps those who help themselves” –Tuhan menolong mereka yang menolong dirinya sendiri. Inilah ajaran Buddha yang menyebabkan umat Buddha mencintai kebebasan dan kemerdekaan, dan menentang segala bentuk perbudakan dan penjajahan.

Buddha tidak pernah mengutuk seseorang ke neraka atau pun menjanjikan seseorang ke surga, atau Nibbana; kerana semua itu tergantung akibat dari perbuatan tiap-tiap orang, sementara Buddha hanyalah guru atau pemimpin. Seperti tertulis dalam Dhammapada, “Semua Buddha, termasuk Saya, hanyalah penunjuk jalan.” Pilihan untuk mengikuti jalanNya atau tidak, tergantung pada orang yang bersangkutan.

5. AJARAN BUDDHA ADALAH AJARAN YANG SUCI

Yang dimaksudkan di sini adalah ajaran tanpa pertumpahan darah.

Dari awal perkembangannya sampai sekarang, lebih dari 2500 tahun –ajaran Buddha tidak pernah menyebabkan peperangan. Bahkan, Buddha sendiri melarang penyebaran ajaranNya melalui senjata dan kekerasan.

6. AJARAN BUDDHA ADALAH AJARAN YANG DAMAI DAN TANPA MONOPOLI KEDUDUKAN

Dalam Dhammapada, Buddha bersabda, “Seseorang yang membuang fikiran untuk menaklukkan orang lain akan merasakan kedamaian.” Pada saat yang sama, Beliau memuji supaya menaklukkan diri sendiri. Beliau berkata, “Seseorang yang menaklukkan ribuan orang dalam perang bukanlah penakluk sejati. Tetapi seseorang yang hanya menaklukkan seorang saja yaitu dirinya sendiri, dialah pemenang tertinggi.”

Di sini, menaklukkan diri sendiri terletak pada bagaimana mengatasi kilesa (kekotoran batin). Andaikan semua orang menjadi umat Buddha, maka diharapkan manusia akan beroleh perdamaian dan kebahagiaan. Buddha mengatakan bahwa semua makhluk harus dianggap sebagai sahabat atau saudara dalam kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian. Beliau juga mengajarkan semua umat Buddha untuk tidak menjadi musuh orang-orang tidak satu keyakinan atau pun menganggap mereka sebagai orang yang berdosa. Beliau mengatakan bahwa siapa saja yang hidup dengan benar, tak peduli kepercayaan apapun yang dianutnya, mempunyai harapan yang sama untuk memperoleh kebahagiaan di kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang. Sebaliknya, siapapun yang menganut ajaran Buddha tetapi tidak mempraktikkannya, hanya akan memperoleh sedikit harapan akan pembebasan dan kebahagiaan.

Dalam ajaran Buddha, setiap orang memiliki hak yang sama untuk mencapai kedudukan yang tinggi. Dengan kata lain, setiap orang dapat mencapai Kebuddhaan.

7. AJARAN BUDDHA MENGAJARKAN HUKUM SEBAB DAN AKIBAT

Buddha mengajarkan bahwa segala sesuatu muncul dari suatu sebab. Tiada suatu apapun yang muncul tanpa alasan.

Kebodohan, ketamakan, keuntungan, kedudukan, pujian, kegembiraan, kerugian, penghinaan, celaan, penderitaan –semua adalah akibat dari keadaan-keadaan yang memiliki sebab.

Akibat-akibat baik muncul dari keadaan-keadaan yang baik, dan akibat buruk muncul dari penyebab-penyebab buruk pula. Kita sendiri yang menyebabkan keberuntungan dan ketidakberuntungan kita sendiri. Tidak ada Tuhan atau siapapun yang dapat melakukannya untuk kita. Oleh karena itu, kita harus mencari keberuntungan kita sendiri, bukan membuang-buang waktu menunggu orang lain melakukannya untuk kita. Jika seseorang mengharapkan kebaikan, maka dia hanya akan berbuat kebaikan dan berusaha menghindari fikiran dan perbuatan jahat.

Prinsip-prinsip sebab dan akibat; suatu keadaan yang pada mulanya sebagai akibat akan menjadi sebab dari keadaan yang lain, dan seterusnya seperti mata rantai. Prinsip ini sejalan dengan pengetahuan modern yang membuat ajaran Buddha tidak ketinggalan zaman daripada kepercayaan-kepercayaan lain di dunia.

SelamiHayati Publish time 1-9-2015 11:50 PM

1. Sahasrara.
2. Ajna.
3. Visuddha.
4. Anahata.
5. Muladhara.
6. Svadisthana.
7. Manipura.
Pages: [1]
View full version: 7 Keunggulan Ajaran Buddha


ADVERTISEMENT