RINDU DI HUJUNG HATI
Setelah berkira – kira dan menghitungAda sesuatu yang telah pergiAda waktu yang telah berganjakDemikianlah sepanjang hariSendiri melaluiRindu di hujung hatiTidak lagi menaruh harapYang segar hanyalah kenanganBahwa denganmu adalahSaat berharga yangtidak Boleh di tukar ganti nilainya
Pernah aku menunda waktuDan persiakan hatimu duluNamun bila kesal mengulitAku sedar waktu tidak bisa di tundaMalah janji harus ditepati
Tapi aku telah terlambatUntuk mengtaati semuanyaRindu di hujung hatiMakin layu kembangnyaJauh yang terbau,hanya harumItupun sekali – kali di tiup angin tenangMenyapa dan menyedarkan akuTentang kamu yang dikecewakan
Terlelap mata sesaatKalbu turut berkata Tiada gading yang retakDi duniawi iniSemuanya adalah hambanyaTermasuklah perasan rindu iniIa dipinjamkan sementaraUntuk kita menikmati bahagia
Puas aku susun alur menjadi penghalangRindu yang akan hilangAlur yang dibina tidak rataRindu meresap pergiDibalik lubang angin yang tidak bisa ditutup sebesar zarah
Akhirnya aku umpamaYang di kendong berciciran yang dikejar tidak dapat
Olan
Hiasan
Walau berseri indah permatamu
Tak bisa menawan hatiku
Akan kulontar pujuk rayumu
Bentak hatiku
Lenyaplah sudah rindu kebanggaan
Yang ku semaikan dibatas hatimu
Dulu sekarang berlumba kemajuan
Bukan berkasih sayang
Cintamu dulu bagaikan umpan
Yang menunggu mangsa yang kelaparan
Kau tak hiraukan keikhlasan
Hanya permainan
Rinduku ingin kedamaian
Bukan hanya mengusik kerinduan
Kuharap janga kau abaikan
Permata kasih suci
Tak kuhiraukan dalam kepanasan
Biarlah pedih dari sinaran
Namun tak mudah kau panahkan
Kasih yang kau umpankan
Cintamu dulu bagaikan umpan
Yang menunggu mangsa yang kelaparan
Kau tak hiraukan keikhlasan
Hanya permainan
Rinduku ingin kedamaian
Bukan hanya mengusik kerinduan
Kuharap janga kau abaikan
Permata kasih suci
Tersedu kudalam khayalan
Menanti berteman keraguan
Kau kini dalam belaiannya
Baiduri oh kau pergi
Rinduku ingin kedamaian
Bukan hanya mengusik kerinduan
Kuharap janga kau abaikan
Permata kasih suci Lifeseven, very moving.Kipidap.
Pages:
[1]