Syair Sang Sufi Cinta - Maulana Jalaluddin Muhammad Rumi
Syair Sang Sufi Cinta - Maulana Jalaluddin Muhammad RumiDibaca oleh watak2 Ayyatul Husna & Anna AlthaFunnisa
<object width="640" height="390"><param name="movie" value="http://www.youtube.com/v/S7LdtI4ICcU&hl=en_US&feature=player_embedded&version=3"></param><param name="allowFullScreen" value="true"></param><param name="allowScriptAccess" value="always"></param><embed src="http://www.youtube.com/v/S7LdtI4ICcU&hl=en_US&feature=player_embedded&version=3" type="application/x-shockwave-flash" allowfullscreen="true" allowScriptAccess="always" width="640" height="390"></embed></object>
Cinta adalah kekuatan,
yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibbah,
itulah cinta ....
Sekalipun cinta telah ku uraikan,
dan kujelaskan panjang lebar,
namun jika cinta kudatangi,
aku jadi malu pada keteranganku sendiri ....
Meskipun lidah ku telah mampu menguraikan,
namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang ....
sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya ....
Kata-kata pecah berkeping-keping,
begitu sampai kepada cinta ....
Dalam menguraikan cinta,
akal terbaring tak berdaya,
bagaikan keldai terbaring dalam lumpur ....
cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan ....
Karya Maulana Jalaluddin Muhammad Rumi, Pujangga Sufi
Terjemahan oleh Habiburrahman El Shirazi, Novelis Islami Indonesia
Petikan filem "Ketika Cinta Bertasbih 1" cinta sendirilah yang menerangkan cinta dan percintaan ....
pabila mengenal diri maka diri sendiri sajalah yang dapat menghuraikan dan mentejemahkan cinta itu..sesungguhnya perasaan ini teramat abstrak untuk diungkapkan... Kata Maulana,
Tentang seseorang di pintu Sang Kekasih
dan mengetuk. Ada suara bertanya, “Siapa di sana?”
Dia menjawab, “Ini Aku.”
Sang suara berkata, “Tak ada ruang untuk Aku dan Kamu.”
Pintu tetap tertutup
Setelah setahun kesunyian dan kehilangan, dia kembali
dan mengetuk lagi. Suara dari dalam bertanya, “Siapa di sana?”
Dia berkata, “Inilah Engkau.”
Maka, sang pintu pun terbuka untuknya.
*Petikan dari Setelah Setahun Kesunyian - Diwan. Kata Maulana lagi,
Nafsumu itu ibu segala berhala
Berhala kebedaan ular sawa
Berhala keruhanian naga
Itu ibarat perumpamaannya
Mudah sekali memecah berhala
Kalau diketuk hancurlah ia
Walau batu walaupun bata
Walau ular walaupun naga
Tapi bukan mudah mengalahkan nafsu
Jika hendak tahu bentuk nafsu
Bacalah neraka dengan tujuh pintu
Dari nafsu keluar ma’siat setiap waktu.
* Petikan dari Nafsu - Diwan. Nak kongsi jugak... antara puisi Rumi yang tersimpan...
Puasa Membakar Hijab
Rasa manis yang tersembunyi
Ditemukan di dalam perut yang kosong ini!
Ketika perut kecapi telah terisi
Ia tidak dapat berdendang
Baik dengan nada rendah ataupun tinggi
Jika otak dan perutmu terbakar karena puasa
Api mereka akan terus mengeluarkan ratapan dari dalam dadamu
Melalui api itu, setiap waktu kau akan membakar seratus hijab
Dan kau akan mendaki seribu derajat di atas jalan serta dalam hasratmu. Lihatlah Yang Terdalam
Jangan kau seperti iblis
Hanya melihat air dan lumpur ketika memandang Adam
Lihatlah di balik lumpur
Beratus-ratus ribu taman yang indah. Tuhan Hadir Dalam Tiap Gerak
Tuhan berada di mana-mana
Ia juga hadir dalam tiap gerak
Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu
Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang
Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.
Pages:
[1]