chewan Publish time 15-10-2010 03:34 PM

Saintis : Kurangi Marah Agar Lebih Sihat

Merosak Jantung

http://a2cto.org/clipart/Animated/Hobbies_and_Entertainment/Excitement/Angry_man_2.gif


Baru-baru ini, Journal of the American College of Cardiology mengeluarkan karya ilmiah bertajuk hubungan antara marah dengan penyakit jantung.

Yoichi Chida, MD, Ph.D dari Department Epidemiologi dan Kesihatan Masyarakat, University College, London mengemukakan bahawa marah dan sikap permusuhan dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung koroner sebanyak 19% pada orang sihat. Pada mereka yang sudah punya riwayat penyakit jantung sebelumnya, peningkatan ini mencapai 24%.

Risiko terkena serangan jantung semakin besar bagi seorang laki-laki. Kesimpulan ini didasarkan pada penelitian Steven Boyle, Ph.D dari Duke University Medical Center terhadap 313 laki-laki. Penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan jumlah protein yang dinamakan C3 dan C4. Kedua protein yang ada dalam sistem kekebalan tubuh ini merupakan penanda terjadinya peradangan dan luka.

Perubahan jumlah protein dalam sistem C3 dan C4 berkaitan dengan sejumlah penyakit, seperti gangguan arteri hati. Pada lelaki yang memiliki rasa permusuhan, gejala perasaan tertekan, dan keadaan marah dengan tingkat tertinggi mengalami peningkatan kadar C3 sampai 7.1%.

Dapatkah terapi psikologis mengurangi kadar C3? “ketika ini, kami belum mengetahui apakah campur tangan dalam mengurangi sikap permusuhan dan marah dapat menurunkan kadar C3 atau penanda peradangan lainnya”, kata Boyle. Akan tetapi, ia menambahkan, “Bahkan seandainya peradangan tidak dapat berkurang dengan campur tangan seperti itu, sikap permusuhan dan marah dengan tingkat rendah berkemungkinan berdampak pada hubungan (antar-manusia) yang lebih baik dan kesehatan yang meningkat”.

Membahayakan Paru-Paru

Selain dengan penyakit jantung, marah dan sikap permusuhan juga berkaitan dengan kematian, asma, dan paru-paru. Tingkat sikap permusuhan yang tinggi semakin mempercepat terjadinya penurunan alami fungsi paru-paru. Kesimpulan tersebut merupakan hasil analisis terhadap penelitian US Normative Aging Study kepada 670 laki-laki.

Setiap kenaikan satu poin skor permusuhan (satuan tingkat permusuhan), setara dengan hilangnya FEV1 sebanyak 9 ml pertahun. FEV1 merupakan ukuran kekuatan paru-paru,yang dihitung dari volume udara yang dapat dihembuskan paru-paru per detik.

Dalam pengantar hasil penelitian tersebut, Dr. Paul Lehrer dari University of Medicine and Dentistry di New Jersey, Amerika Serikat menuliskan, “Sungguh sangat sulit menemukan suatu penyakit yang sama-sekali tidak dipengaruhi oleh emosi atau stres dalam hal keparahan gejala, keseringan atau kekuatan kambuhnya”. Pernyataan tersebut semakin mempertegas hubungan marah dan sikap permusuhan dengan penurunan fungsi paru-paru.

Demi Kebaikan Manusia

Demikian sekilas rahasia di balik perintah menahan marah. Dahulu, siapa mengira marah dapat menimbulkan sakit jantung dan melemahkan kerja paru-paru? Bahkan sebagaimana dikutip di atas, ilmuwan modern pun membuat anjuran mengurangi marah dan sikap memusuhi, selaras anjuran Al Quran dan Hadits. Hal ini membuktikan kebesaran Allah atas segala hikmah dibalik perintah-Nya.

Dengan terkuaknya rahsia ini, manusia diharapkan semakin memahami bahwa Allah memerintahkan sesuatu demi kebaikan manusia itu sendiri, sebagaimana dinyatakan Allah: “Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa: apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu? Mereka menjawab: (Allah telah menurunkan) kebaikan… (QS. An Nahl, 16:30)”. Karena itu, sepatutnya-lah manusia semakin ta’at dan mendekat kepada-Nya.
dipetik dari sumber : http://forkalamub.wordpress.com/
915D9EF2-982A-FF1A-5905-F78227BC23C2
1.02.28

jingga007 Publish time 16-10-2010 03:12 PM

insap ai baca benda ni :'(

aku_EnSeM Publish time 16-10-2010 04:16 PM

sape2 yg lmbt hanta asemen, letak artikel ni kt front page asemen korg, bg lecturer bce :lol:

chewan Publish time 16-10-2010 04:18 PM

haha....x jadi marah lecturer :lol:

jingga007 Publish time 16-10-2010 06:03 PM

Reply 3# aku_EnSeM


    insyaAllah lecturer tak marah :$ tp dia charutz dalam kertas jahh lepas tu ;P
Pages: [1]
View full version: Saintis : Kurangi Marah Agar Lebih Sihat


ADVERTISEMENT