monolog hati
.......... sudut ituseakan kelam
tenggelam dalam
kepekatan malam............. ........ingin bersuara
namun jiwa bisu
bersama tulinya hati
kian mencengkam................ .........mengapa masih berpura
hanya untuk mengambil hati
atau menyembunyi kesalah diri.............. .......kuselak kenangan
kuuntai kerinduan
tiada lagi bekas............... ........usah berpaling
kerna kau yang menginginkan
aku takkan merayu
pada yang tak sudi............ .........kuuntai kerinduan
kuimbas kekesalan
kuredha suratan
takdir yang mendewasakan................ .........kutitip rindu
kulayangkan kasih
kusemaikan sayang
diluar pengetahuanmu......... ........mimpi
jangan kau kembali
membawa ceritanya.............. ...........aku hidup dengan kenyataan
walau pahit dan sukar kuungkapkan............ ........hati
kembalilah berseri seperti selalu................ .............. menagapa masih kau berpaling
sedangkan kau yang memenita perpisahan ini............ ................jangan kau berpaling
kerna kau tahu aku tak bisa melepaskanmu............. ...................apakah takdirku sebenarnya
aku terkesima
melihat kau di sana............... ........kalau kau tahu inilah aku
inginku sampaikan pesan
aku akan membawa diri................... .......pemergianmu membuatkan aku sepi
mungkinkah nur cahaya akan muncul lagi............... ........aku ingin lari
kesisimu...................... ............kembalilah kepangkuanku
aku masih menanti............. ............durrani ku akan muncul tak lama lagi
dengan izinNya............
sahabat, aku juga telah berteman sepertimu... pasti masa akan memburuku selepas ini........ sama seperti yang kau hadapi...... .......... sebelumnya kau pergi
renunglah kudisini
kerna mungkin terjadi
kita takkan bertemu lagi.............. .........anggaplah pertemuan ini
mungkin yang terakhir
dan tak usah kita kesali
atas apa yang terjadi.............